Apakah Alquran kalaborasi dari agama-agama sebelumnya, sebagaimana tuduhan orang-orang yang tidak bertangjawab?
1. Jika Alquran secara nyata kalaborasi dari beberapa kitab agama sebelumnya, apakah mereka yang sama dan yang berbeda akan Muhammad dari berbagai aspek akan mereka diamkan? Mereka benar-benar telah memburunya dengan berbagai tuduhan, bagaimana mungkin semua itu hilang dan mereka tidak mengungkapnya? Sesungguhnya tuduhan yang mampu dilakukan oleh para penentang Alquran tidak lebih dari menggeneralisir permasalahan yang tidak ada dasar ilmiahnya. Alquran telah memberi isyarat untuk tuduhan-tuduhan batil ini –seperti keterangan terdahulu yang kami tampilkan untuk mematahkan pandangan-pandangan syubhat (tidak jelas).
2. Alquran telah mencakup berbagai perundang-undangan dan doktrin yang tidak diketemukan dalam kitab suci agama-agama terdahulu, lebih-lebih spesifik persoalan umat terdahulu dan persoalan ghaibiyyât (supernatural) yang nyata-nyata telah terbukti persis seperti dikabarkan Alquran. Misalnya nasib konflik antara Romawi dan Persi. Ini semua adalah persoalan yang tidak diketahui oleh Muhammad, kaumnya, dan juga para pemeluk agama terdahulu.
3. Alquran mendorong ilmu pengetahuan, menghargai akal dan pemberdayaannya. Atas doktrin baru ini, orang-orang Muslim dalam masa singkat –mengacu pada pembangunan peradaban—mampu menggantikan peradaban sebelumnya hingga berlanjut beberapa abad kedepan. Jika Alquran sebagai bentuk plagiarisme dari agama-agama terdahulu, mengapa doktrin agama-agama terdahulu tidak meliputi unsur ini dan dengan sendirinya berperan sebagaimana Islam?
4. Alquran semuanya bersifat simetri dalam susunan, gaya maupun doktrinnya. Jika Alquran diciptakan dari kalaborasi kitab-kitab sebelumnya maka akan terjadi kontradiksi, terpisah-pisah dan tidak selaras mengacu pada sumber yang berbeda-beda. Terlebih secara konsisten Alquran menekankan logika, bersih dari dongeng maupun takhayul, menekankan bukti dan argumentasi dan menuntuk memberikan bantahan seraya berkata, “Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar.” [QS. 2:111], [QS. 21:24], [QS. 27:64], [QS. 28:75]. Metode ini adalah metode baru yang tidak diketemukan sebelumnya dan tidak mungkin dari hasil adopsi kitab-kitab sebelumnya.
5. Dalam persoalan budaya Jahiliyyah –di mana Alquran dikatakan mempunyai ketergantungan dengannya—sesungguhnya Islam telah menolak konsep teologi sesat, budaya buruk dan tradisi usang mereka, menggantikan dengan konsep teologi yang benar, budaya baik dan tradisi yang dapat diterima. Budaya apa yang diambil oleh Islam dari orang-orang Jahiliyyah?
Note: Serial buku Haqâiqu Islâmiyyatin Fî Muwâjahati Hamalâti al-Tasykîki
1. Jika Alquran secara nyata kalaborasi dari beberapa kitab agama sebelumnya, apakah mereka yang sama dan yang berbeda akan Muhammad dari berbagai aspek akan mereka diamkan? Mereka benar-benar telah memburunya dengan berbagai tuduhan, bagaimana mungkin semua itu hilang dan mereka tidak mengungkapnya? Sesungguhnya tuduhan yang mampu dilakukan oleh para penentang Alquran tidak lebih dari menggeneralisir permasalahan yang tidak ada dasar ilmiahnya. Alquran telah memberi isyarat untuk tuduhan-tuduhan batil ini –seperti keterangan terdahulu yang kami tampilkan untuk mematahkan pandangan-pandangan syubhat (tidak jelas).
2. Alquran telah mencakup berbagai perundang-undangan dan doktrin yang tidak diketemukan dalam kitab suci agama-agama terdahulu, lebih-lebih spesifik persoalan umat terdahulu dan persoalan ghaibiyyât (supernatural) yang nyata-nyata telah terbukti persis seperti dikabarkan Alquran. Misalnya nasib konflik antara Romawi dan Persi. Ini semua adalah persoalan yang tidak diketahui oleh Muhammad, kaumnya, dan juga para pemeluk agama terdahulu.
3. Alquran mendorong ilmu pengetahuan, menghargai akal dan pemberdayaannya. Atas doktrin baru ini, orang-orang Muslim dalam masa singkat –mengacu pada pembangunan peradaban—mampu menggantikan peradaban sebelumnya hingga berlanjut beberapa abad kedepan. Jika Alquran sebagai bentuk plagiarisme dari agama-agama terdahulu, mengapa doktrin agama-agama terdahulu tidak meliputi unsur ini dan dengan sendirinya berperan sebagaimana Islam?
4. Alquran semuanya bersifat simetri dalam susunan, gaya maupun doktrinnya. Jika Alquran diciptakan dari kalaborasi kitab-kitab sebelumnya maka akan terjadi kontradiksi, terpisah-pisah dan tidak selaras mengacu pada sumber yang berbeda-beda. Terlebih secara konsisten Alquran menekankan logika, bersih dari dongeng maupun takhayul, menekankan bukti dan argumentasi dan menuntuk memberikan bantahan seraya berkata, “Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar.” [QS. 2:111], [QS. 21:24], [QS. 27:64], [QS. 28:75]. Metode ini adalah metode baru yang tidak diketemukan sebelumnya dan tidak mungkin dari hasil adopsi kitab-kitab sebelumnya.
5. Dalam persoalan budaya Jahiliyyah –di mana Alquran dikatakan mempunyai ketergantungan dengannya—sesungguhnya Islam telah menolak konsep teologi sesat, budaya buruk dan tradisi usang mereka, menggantikan dengan konsep teologi yang benar, budaya baik dan tradisi yang dapat diterima. Budaya apa yang diambil oleh Islam dari orang-orang Jahiliyyah?
No comments:
Post a Comment